Seeking
Approval for Erbitux
ImClone, sebuah
perusahaan bioteknologi yang merupakan “Anak Emas” Wall Street karena sahamnya
yang meningkat dari bawah 1 dolar per lembar pada tahun 1994 menjadi 72 dolar
per lembar pada tahun 2001.
ImClone berfokus
pada produksi sebuah obat untuk kanker yang dinamakan Erbitux. Erbitux adalah
obat yang ditujukan untuk menghasilkan hasil yang efektif dalam penyembuhan kanker dengan cara membidik
sebuah protein yang disebut Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) yang berada
di permukaan dari sel kanker dan EGFR ini berperan dalam menyebarkan sel-sel
kanker itu sendiri menjadi jumlah yang besar.
Akan tetapi
persaingannya tidak mudah karena beberapa perusahaan bioteknologi yang lain
yang mengembangkan produk yang serupa. Ketatnya persaingan di pasar Epidermal
Growth Factor Receptor (EFGR) ini, ImClone memutuskan untuk mengambil jalan
pintas untuk menguji produknya yang disebut dengan single armed study (uji yang
dilakukan tanpa grup kontrol). Akibatnya, ImClone gagal memenuhi kriteria Badan
Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (US FDA) yang ketat.
Samuel Waksal, CEO
ImClone, secara langsung terlibat dalam koordinasi dan pengembangan Erbitux
serta usaha mendapatkan persetujuan dari FDA. ImClone mengajukan aplikasi yang
disebut Biologics License Application (BLA) untuk disetujui oleh FDA. Dalam
mengevaluasi sebuah produk, FDA meniliki 3 opsi, yaitu : Menerima BLA dari
Erbitux, Menerima BLA, tetapi disaat yang sama menerbitkan pula diciplinary
review letter yang menyatakan bahwa BLA harus diperbaiki sebelum dinyatakan
diterima, dan yang terakhir menolak dengan menerbitkan surat penolakan (Refusal
to File Letter). Saat FDA mengeluarkan surat ini, berarti applicant harus
membuat surat pengajuan baru.
Samuel Waksal’s Reaction to the Impending Refusal
to File
25 Desember 2001 —
Bristol-Myers Squibb mengetahui dari sebuah sumber di FDA yang mengatakan FDA
akan mengeluarkan surat penolakan terhadap Erbitux pada tanggal 28 Desember.
26 Desember 2001 —
Waksal mengetahui hal ini dan berusaha menjual 79.797 lembar saham ImClone yang
berada di rekening brokerage miliknya dengan Merrill Lynch. Esoknya, ketika agennya menghubungi pihak
Merril Lynch untuk menjual saham tersebut, agennya diberitahu bahwa saham
tersebut tertahan dan tidak bisa dijual tanpa adanya persetujuan dari penasehat
hukum ImClone. Waksal pun kemudian memerintahkan agennya untuk mentransfernya
ke Bank of America lalu dijual kembali. Bank of America menolak dan saham
tersebut tidak pernah terjual.
26 Desember 2001 —
Waksal menghubungi ayahnya, Jack Waksal,
27 Desember 2001 —
Samuel Waksal menghubungi putrinya Aliza untuk menjual sahamnya di ImClone
sebesar 39.472 lembar saham. Dengan menjual sahamnya tersebut, anaknya
terhindar dari kerugian sebesar 630.295 dolar AS.
28 Desember 2001 — Jack Waksal menjual 25.000 saham lagi dari ImClone.
Ketika ditanya oleh Securities and Exchange Commission (Komisi Bursa Saham dan
Sekuritas, SEC), Jack Waksal memberikan informasi palsu tentang masalah ini.
28 Desember 2001 — Waksal membeli 210 kontrak put option ImClone melalui
Discount Bank dan Trust AG di Switzerland, lalu menjualnya dan menghasilkan
keuntungan sebesar 130.130 dolar AS. Waksal juga gagal mengajukan pernyataan
tentang perubahan kepemilikan sekuritas ImClone seperti yang diwajibkan dalam
Section 16(a) of the Exchange Act and Rule 16a-3.
Menurut SEC, Waksal melanggar beberapa bab dari ketentuan hukum sekuritas
seperti menjual sahamnya sendiri di ImClone, secara illegal menyebabkan ayah dan
anaknya menjual saham miliknya dalam perusahaan itu, dan membeli kontrak put
option ImClone.
The Outcome for Samuel Waksal and ImClone
Setelah
mengundurkan diri pada Mei 2002, Waksal ditahan dan dinyatakan bersalah.
Waksal juga
dinyatakan bersalah karena beberapa hal yaitu :
- Penipuan dan memberikan
keterangan palsu.
- Waksal dinyatakan
bersalah untuk tuduhan tersebut, kecuali mengenai informasi rahasia yang
diberikan kepada Jack Waksal.
- Waksal didakwa bersalah
atas perbuatan menghindari pajak untuk pembelian benda-benda seni.
Setelah ImClone diambil alih
oleh Daniel Lynch sebagai CEO, dibawah bekas CFO ImClone ini perusahaan bangkit
kembali. Pada tanggal 12 Februari 2004, Erbitux sebagai obat untuk perawatan
kanker usus besar yang telah menyebar ke bagian tubuh yang lain. Dengan
demikian, Erbitux menjadi produk komersial pertama dari ImClone.
No comments:
Post a Comment