1. Biologi Ditinjau Dari Ilmu Pengetahuan Barat
Penemuan dan catatan tentang fosil tidak dapat
memberikan petunjuk tentang asal mula kehidupan karma fosil-fosil tertua
yang di temukan adalah organisme yang rumit kemudian para ahli menyusun
pemikiran mengenai asalmula kehidupan.
Anggapan kuno di kemukakan oleh Aristoteles
dengan teorinya Abiogenesis atau
Generation Spontanca yang
menerangkan bahwa mahluk hidup terjadi dari benda mati.Pada pertengahan
abad XVII Leeuwenhoek dengan
mikroskopnya,berhasil mengamati air, hal ini menimbulkan anggapan bahwa mahluk
hidup dapat muncul begitu saja dari benda-benda mati. Lazzaro Spallanza dan
Fransesco Redidari italic dan Lousis itu dan bahkan mereka berhasil membuktikan
kekeliruan teori tersebut. [1]
Kemudian muncul teori baru yang berdasarkan
anggapan modern, yaitu teori Omne vivum Exovo dan Omne Ovum Exvivo, yang artinya bahwa
mahluk hidup berasal dari telur dan semua telur berasal dari mahluk hidup.
Pada tahun 1893 Haworld Uray, Ahli kimia dari
University Of Chicango dengan teori Uray
berpendapat bahwa bumi kaya akan molekul-molekul CH4( Mentana ), NH3( Amoniak )
serta H2 dalam bentuk gas karma pengaruh aliran listrik halilintar dari
radiasi sinar Kosmos. Unsur tersebut membentuk asam Amino yang
merupakan komponen penting dari Protoplasma yang merupakan substansi dasar sel
mahluk hidup teori ini di pandang, sebagai dasar konsep tentang terjadinya
mahluk hidup menurut Biologi modern.[2]
Pada tahun 1965
Di temukan Fosil pada batuan di Ontorio selatan yang berumur 1,9
milyar tahun, di Afrika selatan di temukan Fosil berumur 3,1milyar
tahun,Organisme ini di beri nama Eobaceerion
isolation.Dengan demikian
perkiraan mahluk hidup berasal dari gabungan Asam Amino yangterbentuk dari
gas-gas Mentana( CH4), Hiorogen(
H2) , Amoniah( NH3) ,karna uap air yang terdapat pada Atmosfer.
2.Biologi Ditinjau dari
Segi Agama Islam
Ada bayak cara
yang untuk mengamati dunia biologi misalnya,memanfaatkan wacana untuk paradikma Genetika dan membahas Palseotologi secara panjang lebar,meskipun
demikian kajian intelektual terbesar dalam sejarah Biologi dapat di temukan
dalam Sosiobiologi,Sekalipun
demikian bahaya yang sesungguhnya akan tiba jika di siplin, Biologi mendorong
pencarian karakter moral tidak melalui medium Idiologis.
Melainkan mengambil paradikma-paradikma
naturalistik, kekuasaan Biologis atas amoralitas adalah surga bagi
para kaum Determis.
Tanpa adanya moralitas seksual abiologis, apa
jadinya dengan pandangan muslim? Islam tidak mengatakan Virgo Intacta dalam
bentuknya yang dangkal. Islam menolak paradigma biologis sebagai Raison Di
Entre bagi perilaku moral manusia,di dalam Al-qur'an[3]
dijelaskan yang intinya Al-Qur'an menganjurkan terhadap pria dan wanita saling
percaya yang diwujudkan dalam kesucian dan kerendahan hati.[4]
Dalam bidang biologi Abu Said Al-Asmai dan Abu
Khair adalah ilmuwan muslim yang mempelajari kehidupan tumbuhan yang kemudian
dikenal dengan ilmu Botani.[5]
3.Fisika
Ditinjau dari Ilmu Pengetahuan Barat
Aristoteles Berpendapat
bahwa setiap gerakan selalu memerlukan gaya yang bekerja terus menerus untuk
mempertahankan gerakannya tetapi pendapat ini ternyata salah.
Menurut Newton, benda bermasa M mendapat gaya F
akan memperoleh kecepatan sebesar a=F/m. Bila gaya F bekerja terus pada benda
tersebut, benda yang bergerak akan semakin besar.
Hukum Newton hanya berlaku pada mekanika
klasik, yaitu mekanika yang bergerak dengan kecepatan rendah.Mekanika Relativistik yang diperolehdari Albert Einstein
yang membahas benda atau materi yang bergerak dengan kecepatan cahaya.
Pada tahun 1923 Ah Compton mempelajari gejala
tumbuhan antara Foton dan Elektron, dari percobaan ini diperoleh kesimpulan
bahwa paket energi gelombang elektromagnetik dapat berfungsi sebagai partikel.
4.Fisika Ditinjau dari segi agama islam.
Kaum muslimin mempunyai perhatian khusus dalam
mempelajari Optic dan Fenomena cahaya.Kegiatn
ini terjadi pada abad ke-4 di kairo oleh Ibnu Al-Manadzir (the saurus optical),yang
menerapkan metode eksperimental untuk mempelajari Fenomena Cahaya. Dua abad
kemudian di Persia, Quthib Al-din Asy-Syurazi dan muridnya Kamal Al-din
Al-Faririmanulis kitab al-manadzir, mereka menjelaskan tentang pembentukan
pelangi yang disebabkan oleh Fraksi dan Refleksi.
Bidang fisika kedua yang dipelajari kaum muslim
adalah gerak.Masalah fundamental ini dipersiapkan oleh Galileo untuk menjadi
dasar revolusi keilmuan, Ibnu Sina mengemukakan gagasan dibeberapa tulisan
filosof Kristen sebelumnya yaitu John Filophonas, dalam kritiknya, Ibnu Sina
menemukan perkembangan doktrin baru tentang inklinasi (al mayl) dan juga
gagasan tentang momentum.
Bidang
fisika yang dipelajari kaum muslimin adalah masalah tentang berat ukuran
serta tradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran
berat dan volume.
Gagasan ini berkembang dan muncullah karangan
besar mengenai hal ini, yang paling terkenal adalah karangan Al-Biruni dan
Al-Khazini.
Ar-Razi dialah seorang ilmuwan muslim yang
meletakan ilmu dasar kimia. Dia jugalah yang menemukan rumusan klasifikasi
binatang,tetumbuhan numerial.[6]
Teori evolusi
Darwin (1804-1872) yang dianggap sebagai penemuan terbesar dan mengagumkan,
padahal „Abdu al-Rahman Ibn Khaldun (1532-1406), lima abad sebelum Darwin,
telah menulis dalam bukunya tentang hal yang sama.[7]
Kaum muslimin meyakini bahwa semua ilmu
pengetahuan berasal dari Allah. dan Al-Qur'an merupakan Kalamullah.Pengetahuan
tentang zat, energi, ruang waktu dan interaksi benda-benda di alam ini sering
disebut dengan fisika.
Untuk ilusterasi ada 3 contoh disini :
Untuk ilusterasi ada 3 contoh disini :
1.
Teori bahwa bumilah yang pusat tata surya (geosentris), bahkan alam semesta ,
karena di Al Qur'an tidak pernah menyebutkan ada ayat menyatakan bumi beredar,
tetapi matahari, bulan, dan bintanglah yg beredar.[8]Teori
ini bahkan didukung seorang syeikh terkemuka dari Arab Saudi, yg memfatwakan
bahwa percaya kepada teori heliosentris bisa menjerumuskan pada kemusrikan.
2.
Teori bahwa besi magnet dapat digunakan sebagai pembangkit energi yg tak ada
habisnya, dengan dalil [9]yang
menyatakan bahwa Allah menciptakan besi yg di dalamnya terdapat kekuatan yang
hebat, yang ia tafsirkan sebagai energi.
3.
Teori 7 lapis atmosfir,karena dikatakan hujan turun dari langit[10] sedangkan
Allah menciptakan tujuh langit[11],
sehingga hujan itu terjadi pada lapis langit pertama.
Al-Hazen menulis kitab
Al-Manazhir (Thesaurus Optical) pada abad ke 17 suatu karya yang terkenal di
bidang optik yang menerapkan metode aksperimental yang mempelajari beberapa
fenomena cahaya dan melakukan riset secara rinci tentang refraksi, refleksi dan
beberapa jenis cermin termasuk juga cermin hiperbolik. Hal ini menuntun pada
pemecahan masalah yang saat ini disebut Al-Hazen sebagai masalah untuk
menghormati pencapainnya.
Dua abad kemudian di
Persia, oleh Quthib Al-Din Asy-Syurazi dan muridnya Kamal Al-Din Al-Farri yang
menulis penafsiran terhadap kitab Al-Manzhir. Untuk pertama kalinya dalam
sejarah ilmu pengetahuan mereka menjelaskan alasan yang tepat tentang
pembentukan pelangi yang disebabkan oleh fraksi dan refleksi
5.Kimia Ditinjau dari
Ilmu Pengetahuan Barat
Masyarakat primitif tak
dapat mengatasi kekuatan alam yang membawa bencana, seperti wabah penyakit,
gempa, banjir dan sebagainya. Akibatnya, sesuatu yang menurut perkiraan mereka
merupakan penyebabnya harus dipuja agar bencana itu tidak terulang.
Pada abad pertengahan,
sikap yang demikian itu beralih menjadi mistik. Para ahli kimia beranggapan
bahwa dengan kekuatan gaib, tembaga misalnya dapat diubah menjadi emas. Suatu
penemuan yang pada zaman itu umumnya dapat diterima pada generasi berikutnya
sehingga pengetahuan yang mereka peroleh tidak memberikan sumbangan pada
perkembangan ilmu Pada akhir abad ke-17, ilmu kimia berkembang sebagai ilmu
pengetahuan setelah Antoine Lauzent Lavoisier melalui metode yang dikenal
sebagai metode ilmiah, yakni metode dengan pengamatan-pengamatan menghubungkan
kenyataan, mengemukakan perkiraan, menguji perkiraan dengan percobaan
selanjutnya, dan akhirnya menarik kesimpulan. Dengan hal ini, Lavoisier
menyelidiki secara kuantitatif pembakaran zat-zat seperti besi, timah, dan
sebagainya. Ternyata pembakaran mempunyai massa lebih besar daripada zat
semula, sedangkan tekanan udara dalam tabung tempat pembakaran itu
dilaksanakan menjadi berkurang. Ini
berarti ada sesuatu dari udara yang bersenyawa dengan zat yang dibakar.[12]Lavoiser
menarik kesimpulan bahwa pada pembakaran ada sesuatu zat diambil dari udara.
Yoseph Pristly, dalam
eksperimennya, dengan memusatkan cahaya matahari pada serbuk berwarna merah
mendapatkan zat cair abu-abu mengkilat (air raksa) dan gas tak berwarna.
Berdasarkan penemuan ini,
air raksa yang dibakar dengan udara dalam volume tertentu menghasilkan serbuk merah, sedangkan volume
udara berkurang sebanyak apa yang didapat kembali bila serbuk merah itu
dipanaskan. Zat yang bersenyawa tersebut di sebut Oksigen oleh Lavoiser
6.Kimia ditinjau dari Segi Agama Islam
Dalam era
industrialisasi, diperlukan kemampuan manusia yang lebih unggul. Keunggulan
manusia ini diperoleh dari hasil penggunaan akalnya yaitu melalui pengetahuan
IPA dan Tekhnologi., IPA dan teknlogi juga memegang peranan penting dalam
persaingan ini, peranan teknologi menjadi factor yang menentukan, sehingga
wajarlah bila pengembangan tekhnologi harus dilakukan secara sistematis,
terarah dan bertahap.[13]
Selain berjasa mengembangkan fisika dan astronomi,
al-Khazimi juga turut membesarkan ilmu kimia dan biologi. Secara khusus, dia
menulis tentang evolusi dalam kimia dan biologi. Dia membandingkan transmutasi
unsur dengan transmutasi spesies.
Secara khusus, al-Khazini juga meneliti dan
menjelaskan definisi ”berat”. Menurut dia, berat merupakan gaya yang inheren
dalam tubuh benda-benda padat yang mnenyebabkan mereka bergerak, dengan
sendirinya, dalam suatu garis lurus terhadap pusat bumi dan terhadap pusat
benda itu sendiri. Gaya ini pada gilirannya akan tergantung dari kerapatan
benda yang bersangkutan.
Al-Khazini juga mempunyai gagasan mengenai pengaruh
temperatur terhadap kerapatan, dan tabel-tabel berat spesifiknya umumnya
tersusun dengan cermat. Sebelum Roger Bacon menemukan dan membuktikan suatu
hipotesis tentang kerapatan air saat ia berada dekat pusat bumi, al-Khazini
lebih dahulu telah mendalaminya.
Ibrahim Ibnu Yahya An-Naqqosh seorang tokoh muslim
yang dikenal sebagai penemu pembuatan kaca dari batu.[14]
BAB III
KESIMPULAN
1.Penemuan organisme yang rumit dengan cara penelitian fosil tertua,sehingga para ahli menyusun
pemikiran mengenai asal mula kehidupan.
2.Islam menolak pradigma biologis sebagai Raison di Entre bagi perilakumoral manusia. Al-qur'an
menganjurkan terhadap pria dan wanita saling percaya, yang diwujudkan
dalam kesucian dan kerendahan hati.
3.Gerakan yang ada di bumi selalu memerlukan gaya yang bekerja terusmenerus untuk mempertahankan
gerakannya.4.Dalam bidang fisika yang
dipelajari tentang gerak, berat, ukuran sertatradisi Archimedes yang
menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat dan volume.
5.Kimia berpangakal dari pekerjaan Lavoisier ini, metode ilmiahmwngalami perkembangan pesat
sehingga oleh seseorang permasalahannyasulit dikuasai, dengan demikian perlu
dipecahkan menjadi beberapa cabangilmu seperti fisika, kimia, biologi, kimia
dan geokimia.
6.Tujuan membangun dalam era tinggal landas adalah
meningkatkankualitas
manusia Indonesia, dengan kata lain manusia dibina dari manusiatradisional
sehingga mampu menjadi manusia modern
1 comment:
Bismillaah... izin share/Coppas yah mbak/mas... Thanks
Post a Comment