• tes

    Berbagilah kepada sesama maka engkau akan bahagia

    Monday 5 November 2012

    IAD, IBD, ISD


    Bidang informasi dan komunikasi
    Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang
    sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
    a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan
    terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
    b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh
    hanya dengan melalui handphone. Dll
    Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan
    kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara
    lain:
    a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
    b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet
    yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
    Bidang ekonomi dan industri
    Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan
    teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
    1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
    2. Terjadinya industrialisasi
    3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat
    Bidang sosial dan budaya
    Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat
    1. Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia
    melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi
    telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa
    akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan
    bangsa-bangsa Asia.
    2. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai
    konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan
    pekerja keras.
    Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatip pada
    aspek budaya:
    1. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja
    dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya
    pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga
    masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani. Dll
    7
    Bidang pendidikan
    Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan
    antara lain:
    1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
    pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya
    sumber ilmu pengetahuan.
    2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa
    dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah
    metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi
    yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat
    abstrak.
    Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus
    mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet
    dan lain-lain.Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan
    antara lain:
    1. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
    tindak kriminal. Dll
    Bidang politik
    Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh
    berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah
    menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang
    teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut.
    Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga
    regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
    Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
    Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
    1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
    2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
    Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
    1.Manusia dan cinta kasih
    2.Manusia dan Keindahan
    3.Manusia dan Penderitaan
    4.Manusia dan Keadilan
    5.Manusia dan Pandangan hidup
    6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
    7.Manusia dan kegelisahan
    8.Manusia dan harapan

    Salah seorang tokoh Pragmatisme adalah William James (1842-1910), ia memandang pemikirannya sendiri sebagai kelanjutan empirisme inggris, namun empirismenya bukan merupakan upaya untuk menyusun kenyataan berdasar atas fakta-fakta lepas sebagai hasil pengamatan. James membedakan dua macam bentuk pengetahuan :

    a. Pengetahuan yang langsung diperoleh dengan jalan pengamatan
    b. Pengetahuan tidak langsung yang diperoleh dengan melalui pengertian.
    Kebenaran itu suatu proses, suatu ide dapat menjadi benar apabila didukung oleh peristiwa-peristiwa sebagai akibat atau buah dari ide itu. Oleh karena kebenaran itu hanya suatu yang potensial, baru setelah verifikasi praktis (berdasarkan hasil/buah pemikiran), kebenaran potensial menjadi real.
    PRAGMATISME
    A.Pengertian Pragmatisme
    Pragmatisme berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti tindakan, perbuatan. Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaraan akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis.2 Aliran ini bersedia menerima segala sesutau, asal saja hanya membawa akibat praktis. Pengalaman-pengalaman pribadi, kebenaran mistis semua bisa diterima sebagai kebenaran dan dasar tindakan asalkan membawa akibat yang praktis yang bermanfaat. Dengan demikian, patokan pragmatisme adalah “manfaat bagi hidup praktis”.
    Kata pragmatisme sering sekali diucapkan orang. Orang-orang menyebut kata ini biasanya dalam pengertian praktis
    Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu ialah, apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata.
    Oleh sebab itu kebenaran sifatnya menjadi relatif tidak mutlak. Mungkin sesuatu konsep atau peraturan sama sekali tidak memberikan kegunaan bagi masyarakat tertentu, tetapi terbukti berguna bagi masyarakat yang lain. Maka konsep itu dinyatakan benar oleh masyarakat yang kedua.
    Pragmatisme dalam perkembangannya mengalami perbedaan kesimpulan walaupun berangkat dari gagasan asal yang sama. Kendati demikian, ada tiga patokan yang disetujui aliran pragmatisme yaitu, (1) menolak segala intelektualisme, dan (2) absolutisme, serta (3) meremehkan logika formal.
    Rasionalisme adalah aliran yang berpegang pada prinsip bahwa akal harus diberi peranan utama dalam penjelasan. Ia menekankan akal budi (rasio) sebagai sumber utama pengetahuan, mendahului atau unggul atas, dan bebas (terlepas) dari pengamatan inderawi.
    Inti metode Descartes adalah keraguan yang mendasar. Dia meragukan segala sesuatu yang dapat diragukan-semua pengetahuan tradisional, kesan indrawinya, dan bahkan juga kenyataan bahwa dia mempunyai tubuh sekalipun-hingga dia mencapai satu hal yang tidak dapat diragukan, keberadaan dirinya sebagai pemikir. Oleh karena itu, dia sampai pada pertanyaan yang terkenal Cogito ergo sum. Sehingga dalam berhubungan dengan realita, Descartes mencoba untuk meragukan segala apa yang diterima oleh inderanya dan dia berusaha untuk menguak realitas dengan menggunakan akalnya. Karena menurutnya  hanya pengetahuan yang diperoleh melalui akal yang dapat disebut sebagai pengetahuan yang ilmiah. Dan kebenaran yang diperoleh melalui indera mempunyai tingikat kesalahan yang lebih tinggi.
    Meskipun demikian dia tidak mengingkari pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman. Hanya saja pengalaman  dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran. Karenanya, aliran ini yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide, dan bukannya di dalam barang sesuatu. Jika kebenaran bermakna sebagai mempunyai ide yang sesuai dengan atau yang menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal saja.
    Kemudian Descartes menolak untuk bergantung pada pendapat umum yang berkembang dalam masyarakat dalam melandaskan pemikirannya. Karena itu ia menolak seluruh hal kecuali kepastian dari pendapatnya sendiri. Sebagaimana yang diungkapkannya dalam buku Filsafat untuk umum karya Bambang Q. Anees dan Radea Juli A. Hambali,
    Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisme lahir di Inggris dengan tiga eksponennya adalah David Hume, George Berkeley dan John Locke.
    Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan dan mengecilkan peranan akal. Istilah empirisme di ambil dari bahasa Yunani empeiria yang berarti coba-coba atau pengalaman. Sebagai suatu doktrin empirisme adalah lawan dari rasionalisme. Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan tentang kebenaran yang sempurna tidak diperoleh melalui akal, melainkan di peroleh atau bersumber dari panca indera manusia, yaitu mata, lidah, telinga, kulit dan hidung. Dengan kata lain, kebenaran adalah sesuatu yang sesuai dengan pengalaman manusia.
    Ajaran-ajaran pokok empirisme yaitu:
    1. Pandangan bahwa semua ide atau gagasan merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami.
    2. Pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal atau rasio.
    3. Semua yang kita ketahui pada akhirnya bergantung pada data inderawi.
    4. Semua pengetahuan turun secara langsung, atau di simpulkan secara tidak langsung dari data inderawi (kecuali beberapa kebenaran definisional logika dan matematika).
    5. Akal budi sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan tentang realitas tanpa acuan pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca indera kita. Akal budi mendapat tugas untuk mengolah bahan bahan yang di peroleh dari pengalaman.
    6. Empirisme sebagai filsafat pengalaman, mengakui bahwa pengalaman sebagai satu-satunya sumber pengetahuan.

    Tokoh-Tokoh Empirisme
    Aliran empirisme dibangun oleh Francis Bacon (1210-1292) dan Thomas Hobes (1588-1679), namun mengalami sistematisasi pada dua tokoh berikutnya, John Locke dan David Hume.
    a. John Locke (1632-1704)
    Ia lahir tahun 1632 di Bristol Inggris dan wafat tahun 1704 di Oates Inggris. Ia juga ahli politik, ilmu alam, dan kedokteran. Pemikiran John termuat dalam tiga buku pentingnya yaitu essay concerning human understanding, terbit tahun 1600; letters on tolerantion terbit tahun 1689-1692; dan two treatises on government, terbit tahun 1690. Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap aliran rasionalisme. Bila rasionalisme mengatakan bahwa kebenaran adalah rasio, maka menurut empiris, dasarnya ialah pengalaman manusia yang diperoleh melalui panca indera. Dengan ungkapan singkat Locke :
    Segala sesuatu berasal dari pengalaman inderawi, bukan budi (otak). Otak tak lebih dari sehelai kertas yang masih putih, baru melalui pengalamanlah kertas itu terisi.
    Dengan demikian dia menyamakan pengalaman batiniah (yang bersumber dari akal budi) dengan pengalaman lahiriah (yang bersumber dari empiri)


    No comments:

    Fans Page