Bidang informasi dan komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan
yang
sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak
positipnya antara lain:
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi
yang akurat dan
terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga
yang sangat jauh
hanya dengan melalui handphone. Dll
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata
kemajuan
kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal
yang negatif, antara
lain:
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris
(Kompas)
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang
terdapat di internet
yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
Bidang ekonomi dan
industri
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat
pesat. Dari kemajuan
teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya
antara lain:
1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
2. Terjadinya industrialisasi
3. Produktifitas dunia industri semakin
meningkat
Bidang sosial dan
budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat
1. Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan
ekonomi di negara-negara Asia
melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan
dan kemajuan ekonomi
telah meningkatkan rasa percaya diri dan
ketahanan diri sebagai suatu bangsa
akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak
lagi dapat melecehkan
bangsa-bangsa Asia.
2. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai
aspek kehidupan sebagai
konsekuensi globalisasi, akan melahirkan
generasi yang disiplin, tekun dan
pekerja keras.
Meskipun demikian kemajuan teknologi akan
berpengaruh negatip pada
aspek budaya:
1. Kemerosotan moral di kalangan warga
masyarakat, khususnya di kalangan remaja
dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang
terlalu menekankan pada upaya
pemenuhan berbagai keinginan material, telah
menyebabkan sebagian warga
masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi
miskin dalam rohani. Dll
7
Bidang pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting
dalam bidang pendidikan
antara lain:
1. Munculnya media massa, khususnya media
elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah
guru bukannya satu-satunya
sumber ilmu pengetahuan.
2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang
baru, yang memudahkan siswa
dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan
kemajuan teknologi terciptalah
metode-metode baru yang membuat siswa mampu
memahami materi-materi
yang abstrak, karena materi tersebut dengan
bantuan teknologi bisa dibuat
abstrak.
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran
tidak harus
mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa
juga menggunakan jasa pos internet
dan lain-lain.Disamping itu juga muncul dampak
negatif dalam proses pendidikan
antara lain:
1. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang
tertentu untuk melakukan
tindak kriminal. Dll
Bidang politik
Di bidang politik internasional, juga terdapat
kecenderungan tumbuh
berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang
teknologi komunikasi telah
menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah
dengan kemajuan di bidang
teknologi transportasi telah menyebabkan
meningkatnya kesadaran tersebut.
Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang
kerjasama ekonomi, sehingga
regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
Ruang
Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.Manusia dan kegelisahan
8.Manusia dan harapan
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.Manusia dan kegelisahan
8.Manusia dan harapan
Salah seorang tokoh Pragmatisme adalah William James
(1842-1910), ia memandang pemikirannya sendiri sebagai kelanjutan empirisme
inggris, namun empirismenya bukan merupakan upaya untuk menyusun kenyataan
berdasar atas fakta-fakta lepas sebagai hasil pengamatan. James membedakan dua
macam bentuk pengetahuan :
a. Pengetahuan yang langsung diperoleh dengan jalan pengamatan
b. Pengetahuan tidak langsung yang diperoleh dengan melalui pengertian.
Kebenaran itu suatu proses, suatu ide dapat menjadi benar apabila didukung oleh peristiwa-peristiwa sebagai akibat atau buah dari ide itu. Oleh karena kebenaran itu hanya suatu yang potensial, baru setelah verifikasi praktis (berdasarkan hasil/buah pemikiran), kebenaran potensial menjadi real.
a. Pengetahuan yang langsung diperoleh dengan jalan pengamatan
b. Pengetahuan tidak langsung yang diperoleh dengan melalui pengertian.
Kebenaran itu suatu proses, suatu ide dapat menjadi benar apabila didukung oleh peristiwa-peristiwa sebagai akibat atau buah dari ide itu. Oleh karena kebenaran itu hanya suatu yang potensial, baru setelah verifikasi praktis (berdasarkan hasil/buah pemikiran), kebenaran potensial menjadi real.
PRAGMATISME
A.Pengertian Pragmatisme
Pragmatisme berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti tindakan, perbuatan. Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaraan akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis.2 Aliran ini bersedia menerima segala sesutau, asal saja hanya membawa akibat praktis. Pengalaman-pengalaman pribadi, kebenaran mistis semua bisa diterima sebagai kebenaran dan dasar tindakan asalkan membawa akibat yang praktis yang bermanfaat. Dengan demikian, patokan pragmatisme adalah “manfaat bagi hidup praktis”.
Kata pragmatisme sering sekali diucapkan orang. Orang-orang menyebut kata ini biasanya dalam pengertian praktis
A.Pengertian Pragmatisme
Pragmatisme berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti tindakan, perbuatan. Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaraan akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis.2 Aliran ini bersedia menerima segala sesutau, asal saja hanya membawa akibat praktis. Pengalaman-pengalaman pribadi, kebenaran mistis semua bisa diterima sebagai kebenaran dan dasar tindakan asalkan membawa akibat yang praktis yang bermanfaat. Dengan demikian, patokan pragmatisme adalah “manfaat bagi hidup praktis”.
Kata pragmatisme sering sekali diucapkan orang. Orang-orang menyebut kata ini biasanya dalam pengertian praktis
Pragmatisme adalah aliran dalam
filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu ialah, apakah
sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata.
Oleh sebab itu kebenaran sifatnya menjadi relatif tidak mutlak. Mungkin sesuatu konsep atau peraturan sama sekali tidak memberikan kegunaan bagi masyarakat tertentu, tetapi terbukti berguna bagi masyarakat yang lain. Maka konsep itu dinyatakan benar oleh masyarakat yang kedua.
Oleh sebab itu kebenaran sifatnya menjadi relatif tidak mutlak. Mungkin sesuatu konsep atau peraturan sama sekali tidak memberikan kegunaan bagi masyarakat tertentu, tetapi terbukti berguna bagi masyarakat yang lain. Maka konsep itu dinyatakan benar oleh masyarakat yang kedua.
Pragmatisme dalam perkembangannya
mengalami perbedaan kesimpulan walaupun berangkat dari gagasan asal yang sama.
Kendati demikian, ada tiga patokan yang disetujui aliran pragmatisme yaitu, (1)
menolak segala intelektualisme, dan (2) absolutisme, serta (3) meremehkan
logika formal.
Rasionalisme adalah aliran
yang berpegang pada prinsip bahwa akal harus diberi peranan utama dalam
penjelasan. Ia menekankan akal budi (rasio) sebagai sumber utama pengetahuan,
mendahului atau unggul atas, dan bebas (terlepas) dari pengamatan inderawi.
Inti
metode Descartes adalah keraguan yang mendasar. Dia meragukan segala sesuatu
yang dapat diragukan-semua pengetahuan tradisional, kesan indrawinya, dan
bahkan juga kenyataan bahwa dia mempunyai tubuh sekalipun-hingga dia mencapai
satu hal yang tidak dapat diragukan, keberadaan dirinya sebagai pemikir. Oleh karena
itu, dia sampai pada pertanyaan yang terkenal Cogito ergo sum.
Sehingga dalam berhubungan dengan realita, Descartes mencoba untuk meragukan
segala apa yang diterima oleh inderanya dan dia berusaha untuk menguak realitas
dengan menggunakan akalnya. Karena menurutnya hanya pengetahuan yang
diperoleh melalui akal yang dapat disebut sebagai pengetahuan yang ilmiah. Dan
kebenaran yang diperoleh melalui indera mempunyai tingikat kesalahan yang lebih
tinggi.Meskipun demikian dia tidak mengingkari pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman. Hanya saja pengalaman dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran. Karenanya, aliran ini yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide, dan bukannya di dalam barang sesuatu. Jika kebenaran bermakna sebagai mempunyai ide yang sesuai dengan atau yang menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal saja.
Kemudian Descartes menolak untuk bergantung pada pendapat umum yang berkembang dalam masyarakat dalam melandaskan pemikirannya. Karena itu ia menolak seluruh hal kecuali kepastian dari pendapatnya sendiri. Sebagaimana yang diungkapkannya dalam buku Filsafat untuk umum karya Bambang Q. Anees dan Radea Juli A. Hambali,
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisme lahir di Inggris dengan tiga eksponennya adalah David Hume, George Berkeley dan John Locke.
Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan dan mengecilkan peranan akal. Istilah empirisme di ambil dari bahasa Yunani empeiria yang berarti coba-coba atau pengalaman. Sebagai suatu doktrin empirisme adalah lawan dari rasionalisme. Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan tentang kebenaran yang sempurna tidak diperoleh melalui akal, melainkan di peroleh atau bersumber dari panca indera manusia, yaitu mata, lidah, telinga, kulit dan hidung. Dengan kata lain, kebenaran adalah sesuatu yang sesuai dengan pengalaman manusia.
Ajaran-ajaran pokok empirisme yaitu:
1. Pandangan bahwa semua ide atau gagasan merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami.
2. Pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal atau rasio.
3. Semua yang kita ketahui pada akhirnya bergantung pada data inderawi.
4. Semua pengetahuan turun secara langsung, atau di simpulkan secara tidak langsung dari data inderawi (kecuali beberapa kebenaran definisional logika dan matematika).
5. Akal budi sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan tentang realitas tanpa acuan pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca indera kita. Akal budi mendapat tugas untuk mengolah bahan bahan yang di peroleh dari pengalaman.
6. Empirisme sebagai filsafat pengalaman, mengakui bahwa pengalaman sebagai satu-satunya sumber pengetahuan.
Tokoh-Tokoh Empirisme
Aliran empirisme dibangun oleh Francis Bacon (1210-1292) dan Thomas Hobes (1588-1679), namun mengalami sistematisasi pada dua tokoh berikutnya, John Locke dan David Hume.
a. John Locke (1632-1704)
Ia lahir tahun 1632 di Bristol Inggris dan wafat tahun 1704 di Oates Inggris. Ia juga ahli politik, ilmu alam, dan kedokteran. Pemikiran John termuat dalam tiga buku pentingnya yaitu essay concerning human understanding, terbit tahun 1600; letters on tolerantion terbit tahun 1689-1692; dan two treatises on government, terbit tahun 1690. Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap aliran rasionalisme. Bila rasionalisme mengatakan bahwa kebenaran adalah rasio, maka menurut empiris, dasarnya ialah pengalaman manusia yang diperoleh melalui panca indera. Dengan ungkapan singkat Locke :
Segala sesuatu berasal dari pengalaman inderawi, bukan budi (otak). Otak tak lebih dari sehelai kertas yang masih putih, baru melalui pengalamanlah kertas itu terisi.
Dengan demikian dia menyamakan pengalaman batiniah (yang bersumber dari akal budi) dengan pengalaman lahiriah (yang bersumber dari empiri)
No comments:
Post a Comment